Dalam bahasa
Arab, kata sakinah di dalamnya terkandung arti tenang, terhormat, aman, merasa
dilindungi, penuh kasih sayang, mantap dan memperoleh pembelaan. Namun,
penggunaan nama sakinah itu diambil dari al Qur’an surat 30:21, litaskunu
ilaiha, yang artinya bahwa Allah SWT telah menciptakan perjodohan bagi manusia
agar yang satu merasa tenteram terhadap yang lain.Jadi keluarga sakinah itu
adalah keluarga yang semua anggota keluarganya merasakan cinta kasih, keamanan,
ketentraman, perlindungan, bahagia, keberkahan, terhormat, dihargai, dipercaya
dan dirahmati oleh Allah SWT.
Awal mula
kehidupan seseorang berumah tangga adalah dimulai dengan ijab Kabul, saat
itulah segala sesuatu yang haram menjadi halal. Dan bagi orang yang telah
menikah dia telah menguasai separuh agamanya.
Barang siapa
menikah, maka dia telah menguasai separuh agamanya, karena itu hendaklah ia
bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi. [HR. al-Hakim].
Sebuah rumah
tangga bagaikan sebuah bangunan yang kokoh, dinding, genteng, kusen, pintu
berfungsi sebagaimana mestinya. Jika pintu digunakan sebagai pengganti maka
rumah akan bocor, atau salah fungsi yang lain maka rumah akan ambruk. Begitu
juga rumah tangga suami, istri dan anak harus tahu fungsi masing-masing, jika
tidak maka bisa ambruk atau berantakan rumah tangga tersebut.
Mari kita telaah
satu persatu masing-masing fungsi suami dan istri tersebut.
Kewajiban Suami
Suami mempunyai
kewajiban mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya, tetapi disamping itu ia
juga berfungsi sebagai kepala rumah tangga atau pemimpin dalam rumah tangga.
Alloh SWT dalam hal ini berfirman:
Laki-laki
adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Alloh telah melebihkan sebagian dari
mereka atas sebagian yang lainnya dan karena mereka telah membelanjakan
sebagian harta mereka. (Qs.
an-Nisaa’: 34).
Menikah bukan
hanya masalah mampu mencari uang, walaupun ini juga penting, tapi bukan salah
satu yang terpenting. Suami bekerja keras membanting tulang memeras keringat
untuk mencari rezeki yang halal tetapi ternyata tidak mampu menjadi pemimpin
bagi keluarganya.
Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.
(Qs. at-Tahriim: 6).
Suami juga harus
mempergauli istrinya dengan baik:
Dan
pergauilah isteri-isteri kalian dengan baik. Kemudian bila kamu tidak menyukai
mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal
Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak. (Qs. an-Nisaa’: 19).
Barang siapa
menggembirakan hati istri, (maka) seakan-akan menangis takut kepada Allah.
Barang siapa menangis takut kepada Allah, maka Allah mengharamkan tubuhnya dari
neraka. Sesungguhnya ketika suami istri saling memperhatikan, maka Allah
memperhatikan mereka berdua dengan penuh rahmat. Manakala suami merengkuh
telapak tangan istri (diremas-remas), maka berguguranlah dosa-dosa suami-istri
itu dari sela-sela jarinya. [HR.
Maisarah bin Ali dari
Ar-Rafi' dari Abu Sa'id Al-Khudzri].
Dalam satu kisah
diceritakan, pada suatu hari istri-istri Rasul berkumpul ke hadapan suaminya
dan bertanya, “Diantara istri-istri Rasul, siapakah yang paling disayangi?”
Rasulullah Saw hanya tersenyum lalu berkata, “Aku akan beritahukan kepada
kalian nanti.“
Setelah itu,
dalam kesempatan yang berbeda, Rasulullah memberikan sebuah kepada
istri-istrinya masing-masing sebuah cincin seraya berpesan agar tidak
memberitahu kepada istri-istri yang lain. Lalu suatu hari hari para istri
Rasulullah itu berkumpul lagi dan mengajukan pertanyaan yang sama. Lalu
Rasulullah Saw menjawab, “Yang paling aku sayangi adalah yang kuberikan
cincin kepadanya.” Kemudian, istri-istri Nabi Saw itu tersenyum puas
karena menyangka hanya dirinya saja yang mendapat cincin dan merasakan bahwa
dirinya tidak terasing.
Bahkan tingkat
keshalihan seseorang sangat ditentukan oleh sejauh mana sikapnya terhadap
istrinya. Kalau sikapnya terhadap istri baik, maka ia adalah seorang pria yang
baik. Sebaliknya, jika perlakuan terhadap istrinya buruk maka ia adalah pria
yang buruk.
Hendaklah
engkau beri makan istri itu bila engkau makan dan engkau beri pakaian kepadanya
bilamana engkau berpakaian, dan janganlah sekali-kali memukul muka dan jangan
pula memburukkan dia dan jangan sekali-kali berpisah darinya kecuali dalam
rumah. [al-Hadits].
Orang yang
paling baik diantara kalian adalah yang paling baik perlakuannya terhadap
keluarganya. Sesungguhnya aku sendiri adalah yang paling baik diantara kalian
dalam memperlakukan keluargaku.
[al-Hadits].
Begitulah, suami
janganlah kesibukannya mencari nafkah di luar rumah lantas melupakan tanggung
jawab sebagai pemimpin keluarga. Suami berkewajiban mengontrol dan mengawasi
anak dan istrinya, agar mereka senantiasa mematuhi perintah Allah, meninggalkan
larangan Allah swt sehingga terhindar dari siksa api neraka. Ia akan dimintai
pertanggung jawaban oleh Allah jika anak dan istrinya meninggalkan ibadah
wajib, melakukan kemaksiatan, membuka aurat, khalwat, narkoba, mencuri, dan
lain-lain.
Setiap
kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggung jawaban
atas yang dipimpinnya. [HR.
Bukhari].
Kewajiban Istri
Istri mempunyai
kewajiban taat kepada suaminya, mendidik anak dan menjaga kehormatannya
(jilbab, khalwat, tabaruj, dan lain-lain.). Ketaatan yang dituntut bagi seorang
istri bukannya tanpa alasan. Suami sebagai pimpinan, bertanggung jawab langsung
menghidupi keluarga, melindungi keluarga dan menjaga keselamatan mereka
lahir-batin, dunia-akhirat.
Tanggung jawab
seperti itu bukan main beratnya. Para suami harus berusaha mengantar istri dan
anak-anaknya untuk bisa memperoleh jaminan surga. Apabila anggota keluarganya
itu sampai terjerumus ke neraka karena salah bimbing, maka suamilah yang akan
menanggung siksaan besar nantinya.
Ketaatan seorang
istri kepada suami dalam rangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya adalah jalan
menuju surga di dunia dan akhirat. Istri boleh membangkang kepada suaminya jika
perintah suaminya bertentangan dengan hukum syara’, missal: disuruh berjudi,
dilarang berjilbab, dan lain-lain.
Perempuan
apabila sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya
serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana saja yang
dikehendaki. [al-Hadist].
Dunia ini
adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasannya adalah wanita shalihah. [HR. Muslim, Ahmad dan an-Nasa'i].
Wanita yang
shalihah ialah yang ta’at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya
tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). (Qs. an-Nisaa’: 34).
Ta’at kepada
Allah, ta’at kepada Rasul, memakai jilbab (pakaian) yang menutup seluruh
auratnya dan tidak untuk pamer kecantikan (tabarruj) seperti wanita jahiliyah. (Qs. al-Ahzab: 32).
Sekiranya
aku menyuruh seorang untuk sujud kepada orang lain. Maka aku akan menyuruh
wanita bersujud kepada suaminya karena besarnya hak suami terhadap mereka. [al-Hadits].
Sebaik-baik
wanita adalah yang menyenangkan hatimu jika engkau memandangnya dan mentaatimu
jika engkau memerintahkan kepadanya, dan jika engkau bepergian dia menjaga
kehormatan dirinya serta dia menjaga harta dan milikmu. [al-Hadist].
Perselisihan
Suami dilarang
memukul/menyakiti istri, jika terjadi perselisihan ada beberapa tahapan yang
dapat ditempuh,
Istri-istri
yang kalian khawatirkan pembangkangannya, maka nasihatilah mereka, pisahkanlah
mereka dari tempat tidur, dan pukullah mereka (dengan pukulan yang tidak
membahayakan). Akan tetapi, jika mereka menaati kalian, janganlah kalian
mencari-cari jalan untuk menyusahkan mereka.
(Qs. an-Nisaa’: 34).
Hendaklah
engkau beri makan istri itu bila engkau makan dan engkau beri pakaian kepadanya
bilamana engkau berpakaian, dan janganlah sekali-kali memukul muka dan jangan
pula memburukkan dia dan jangan sekali-kali berpisah darinya kecuali dalam
rumah. [al-Hadits].
Jika kalian
merasa khawatir akan adanya persengketaan diantara keduanya, maka utuslah
seorang (juru damai) dari pihak keluarga suami dan sorang juru damai dari pihak
keluarga istri. Jika kedua belah pihak menghendaki adanya perbaikan, niscaya
Allah akan memberi taufik kepada suami-istri. (Qs. an-Nisaa’: 35).
{ 0 Comment... Skip ke Kotak Komentar }
Tambahkan Komentar Anda